Halaman

Kamis, 24 November 2011

Ketakutanku

Semua yang terlahir ke dunia ini pada awalnya tak ada yang dipikirkan, ketika kita masih bayi atu balita apa ada hal yang membuat kita resah atau gelisah sepertinya tak ada. Tapi ketika usia kita bertambah semakinn hari, menjadi minggu, selanjutnya menjadi bulan, dan berlanjut menjadi tahun banyak perubahan yang akan kita rasakan. Yang awalnya tak ada yang dipikirkan karena yang kita lakukan saat kita kecil hanyalah main.. main.. dan main.. tapi semakin kita beranjak menjadi seorang remaja kita akan merasakan ketakutan yang tidak kita rasakan pada saat kita masih kanak-kanak dulu.

Sempat terpikir kenapa harus ada masalah di usia ku yang baru beranjak remaja saat itu, apa mungkin aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri secara tuntas karena yang ku tau tak semudah itu menyelesaikan masalah dengan cepat apalagi tak ada yang membantu. Tapi semua rasa ragu ku terjawab sudah masalah yang ku hadapi satu persatu bisa ku selesaikan bersama-sama orang yang ku sayangi, karena ku percaya bahwa mereka semua tak mungkin meninggalkanku di saat aku sedang jatuh.

Usia ku pun bertambah lagi dan sekarang beranjak mendekati dewasa dimana sifat kekanak-kanakan dan remaja ku pun harus bisa ku rubah yang dulu kurang baik menjadi lebih baik, tapi tak bisa ku pungkiri bahwa sifat ku yang jelek pun terkadang tanpa disengaja muncul begitu saja. Dan semakin lama aku berada di posisiku saat ini banyak yang ku pikirkan dan semua yang kupikirkan tak lepas dari rasa takutku yang semakin hari semakin lama membuat diriku tak tenang.

Ketakutanku:


Siapa yang tak takut dengan kematian?


Siapa yang sanggup hidup sendiri tanpa orang lain?


Siapa yang siap untuk di benci oleh orang-orang yang pernah kita sayang?


Siapa yang sanggup kehilangan orang yang paling kita sayang?(Ibu dan Ayah)


Siapa yang siap bila hanya kita sendiri yang mendapatkan nilai terburuk?


Siapa yang terima jika kita tak dipercaya oleh orang-orang yang kita percaya?


Siapa yang bisa hidup tanpa uang?


Siapa yang bisa tidur tenang ketika kita di marah seseorang?


Siapa yang bisa terima, jika Ibu yang kita cintai dan sayangi tiba-tiba menangis tanpa sebab?


Siapa yang tak kesal jika ada orang yang menghina kedua orang tua kita?



Siapa yang sanggup bila indentitas kita tak di hargai orang?


Siapa yang tak menangis jika adik tercinta kita disakiti teman mainnya?


Siapa yang tak kasihan melihat sesame kita kelaparan?


Siapa yang bisa terima jika harga diri kita di rendahakan orang?


Pokoknya sangat banyak ketakutan yang terbesit di kepalaku hingga saat ini dan belum semuanya bisa ku ceritakan, yang pasti sedikit banyak sepeerti itu. Tapi inilah hidup tak ada yang bisa memungkiri atau pun menghindar dari takdir hidup ini, begitu pun dengan ku.. walaupun takdir itu sulit untukku ubah yang hanya bisa ku lakukan mencoba dan mencoba merubahnya dan semua itu tak pernah lepas dengan do’a kepada-Mu Allah SWT yang telah menciptakanku menjadi seperti ini. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar