Halaman

Minggu, 13 Mei 2012

Aku dan Perasaan ini

Lama tak posting rasanya kangen banget, sekalinya posting cerita mengenai kegalauan saya. tak usah lama tuk menceritakan cerita saya ini yang pastinya tak jauh dari cerita percintaan.
saya mungkin akan selalu  mengingat tanggal,bulan,dan tahun ini, waktu saya move on dengan seseorang yang 7 bulan bersama saya, tidak banyak yang bisa saya katakan perpisahan yang sangat menyakitkan, terlebih lagi pacaran saya kali ini jauh lebih lama ketimbang biasanya, terlalu banyak kenangan yang sulit untuk dilupakan, terbilang singkat tapi terlalu banyak cerita yang kita rangkai bersama, tidak ada yang menginginkan sebuah perpisahan begitu juga dengan saya, rasanya sakit banget bukan berada dilingkup yang sama, tapi tidak ada tegur sapa ataupun senyumman, siapa yang menginginkan semua ini? perpisahan yang bisa dikatakan baik-baik tapi kenapa akhirnya seperti ini? pengen senyum, pengen ajak ngomong layaknya teman biasa sepertinya tak mudah, canggung rasanya dengan semua kediaman ini, unutk apa cinta ini ada tapi pada akhirnya akan menyakiti perasaan keduanya. saya mencintainya dan menyayanginya dalam waktu yang cukup lama dan begitu juga saya melupakannya dengan waktu yang lama pula.
5-5-2012

Kamis, 02 Februari 2012

Tulisan hati

Aku tak pernah tau kenapa sekarang aku seperti ini,
merasa bimbang, bingung, dan gelisah,
dulu tak ada yang bisa meraihnya,
dulu tak ada yang mampu mendekatinya,
aku tak ingin dianggap gampang olehmu,
aku tak ingin dianggap rendah olehmu,
kau memang sekarang bersamaku,
kau memang sekarang kekasihku,
tak berarti kau kan selalu untukku,
tak berarti aku jugakan selalu untukmu,
karena kita sama-sama memiliki keluarga,
keluarga yang kita sayangi dan cintai,
keluarga yang ingin, kita berhasil dan sukses,
keluarga yang ingin, merasakan jeri payah kita,
keluarga yang tak pernah henti-hentinya berdo'a untuk kita,
aku memang begitu mencintaimu,
aku memang begitu menyayangimu,
tapi aku tak ada hak mencemburuimu,
melarang hidupmu, mengatur hidupmu,
tapi aku berhak mengingatkanmu ketika kau salah,
kau pernah bertanya apa aku percaya padamu?
jawabanku aku percaya padamu,
aku mungkin kan selalu percaya padamu,
tapi jika kepercayaan yang ku berikan,
disalah artikan olehmu,
maka tak banyak yang bisa kulakukan untukmu,
kata maaf mungkin dengan mudah kuberikan,
tapi kepercayaan sangat sulit tuk di berikan.
jalan yang kita lalui masih panjang,
kesuksesan yang kita inginkan pun masih jauh rasanya,
selama kita yakin kita bisa merainya,
jangan pernah putus asa, berdo'a, dan berusaha,
dan tetap menjaga apa yang kita punya sekarang,
biar ALLAH SWT yang menuntun hati kita.

Rabu, 28 Desember 2011

Hatiku Bicara dalam Diam

Ada yang bilang khawatir itu tanda perhatian.
Ada juga yang bilang cemburu tanda sayang.
Ada lagi yang mengatakan tangisan itu bukti sebuah cinta.
Tak banyak yang bisa ku ungkapkan dalam ucap bibirku.
Tidak mudah rasanya mengatakan semua yang ada di hati.
Tak gampang pula menceritakan apa yang ada di hati.
Aku bukan wanita yang mudah menerima cinta.
Aku bukan wanita yang dengan gampangnya diraih.
Aku bukan wanita yang mudah mengatakan cinta.
Aku juga bukan wanita yang dengan pasrah menerima luka dihati.
Ingin sekali mengatakan aku pingin kau tau apa yang ku inginkan.
Ingin sekali aku mengatakan semua yang menjanggal di hatiku.
Ingin semuanya ku katakan.
Tapi tak ada sepatah kata pun yang berani untuk kuucapkan.
Biarlah....
Mungkin hanya itu yang bisa ku katakan.

Kamis, 24 November 2011

Ketakutanku

Semua yang terlahir ke dunia ini pada awalnya tak ada yang dipikirkan, ketika kita masih bayi atu balita apa ada hal yang membuat kita resah atau gelisah sepertinya tak ada. Tapi ketika usia kita bertambah semakinn hari, menjadi minggu, selanjutnya menjadi bulan, dan berlanjut menjadi tahun banyak perubahan yang akan kita rasakan. Yang awalnya tak ada yang dipikirkan karena yang kita lakukan saat kita kecil hanyalah main.. main.. dan main.. tapi semakin kita beranjak menjadi seorang remaja kita akan merasakan ketakutan yang tidak kita rasakan pada saat kita masih kanak-kanak dulu.

Sempat terpikir kenapa harus ada masalah di usia ku yang baru beranjak remaja saat itu, apa mungkin aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri secara tuntas karena yang ku tau tak semudah itu menyelesaikan masalah dengan cepat apalagi tak ada yang membantu. Tapi semua rasa ragu ku terjawab sudah masalah yang ku hadapi satu persatu bisa ku selesaikan bersama-sama orang yang ku sayangi, karena ku percaya bahwa mereka semua tak mungkin meninggalkanku di saat aku sedang jatuh.

Usia ku pun bertambah lagi dan sekarang beranjak mendekati dewasa dimana sifat kekanak-kanakan dan remaja ku pun harus bisa ku rubah yang dulu kurang baik menjadi lebih baik, tapi tak bisa ku pungkiri bahwa sifat ku yang jelek pun terkadang tanpa disengaja muncul begitu saja. Dan semakin lama aku berada di posisiku saat ini banyak yang ku pikirkan dan semua yang kupikirkan tak lepas dari rasa takutku yang semakin hari semakin lama membuat diriku tak tenang.

Ketakutanku:


Siapa yang tak takut dengan kematian?


Siapa yang sanggup hidup sendiri tanpa orang lain?


Siapa yang siap untuk di benci oleh orang-orang yang pernah kita sayang?


Siapa yang sanggup kehilangan orang yang paling kita sayang?(Ibu dan Ayah)


Siapa yang siap bila hanya kita sendiri yang mendapatkan nilai terburuk?


Siapa yang terima jika kita tak dipercaya oleh orang-orang yang kita percaya?


Siapa yang bisa hidup tanpa uang?


Siapa yang bisa tidur tenang ketika kita di marah seseorang?


Siapa yang bisa terima, jika Ibu yang kita cintai dan sayangi tiba-tiba menangis tanpa sebab?


Siapa yang tak kesal jika ada orang yang menghina kedua orang tua kita?



Siapa yang sanggup bila indentitas kita tak di hargai orang?


Siapa yang tak menangis jika adik tercinta kita disakiti teman mainnya?


Siapa yang tak kasihan melihat sesame kita kelaparan?


Siapa yang bisa terima jika harga diri kita di rendahakan orang?


Pokoknya sangat banyak ketakutan yang terbesit di kepalaku hingga saat ini dan belum semuanya bisa ku ceritakan, yang pasti sedikit banyak sepeerti itu. Tapi inilah hidup tak ada yang bisa memungkiri atau pun menghindar dari takdir hidup ini, begitu pun dengan ku.. walaupun takdir itu sulit untukku ubah yang hanya bisa ku lakukan mencoba dan mencoba merubahnya dan semua itu tak pernah lepas dengan do’a kepada-Mu Allah SWT yang telah menciptakanku menjadi seperti ini.